Cara Mudah Membangun Jaringan Berbasis Linux Server - Bagian 2

Pemahaman Skema

Setelah kabel terpasang dan terkoneksi dengan baik, selanjutnya kita akan mensetting CentOS server yang telah diinstall sebelumnya. Ada beberapa prinsip yang harus dipahami sebelum melakukan setup jaringan komputer dan server lebih jauh.

Pertama, server haruslah memiliki static IP ataupun IP yang tetap. IP address ini bisa kita ibaratkan atau analogikan dengan alamat rumah. Jika alamat rumah kita tidak jelas, tentunya surat-surat yang akan diantar oleh pak POS tidak akan sampai ke rumah kita. Nah begitu juga dengan server, IP addressnya haruslah jelas.

Kedua, jumlah komputer yang akan menjadi client/workstation. Jika jumlah workstation sedikit, sedapat mungkin janganlah menggunakan network kelas A ataupun B, tetapi gunakanlah network kelas C ataupun dibawahnya. Sedikit informasi, network kelas C dapat memiliki: 253 workstation dan 1 server. Nah tentunya network kelas B dan A akan memiliki jumlah komputer yang lebih besar dari itu. Jika ingin mengetahui lebih jelas tentang subnetting dan jumlah komputer yang bisa diakomodasi dari suatu subnet, dapat menggunakan ip address calculator. Bisa didownload gratis pada: http://www.download3000.com/download_5191.html, http://www.radmin.com/products/utilities/ipcalculator.php atau yang versi online: http://www.subnet-calculator.com/

Ketiga, gunakan network yang IP addressnya tidak terdaftar di internet. Misal: 192.168.xx.xx/255.255.255.0 untuk network kelas C.

Keempat, jika workstation ingin menggunakan automatic IP address maka pada server haruslah diinstall DHCP-server. Tetapi jika workstation juga ingin memakai static IP maka pada server tidak perlu diinstall DHCP-server.

Setelah ke-empat prinsip tersebut dipahami, sekarang kita dapat membuat skema:

  1. Server memiliki static IP, yaitu: 192.168.1.1/255.255.255.0
  2. Network yang digunakan adalah kelas C, yaitu: 192.168.1.0/255.255.255.0
  3. Workstation menggunakan automatic IP address
  4. Komponen yang perlu disetup pada server: DNS-server, DHCP-server dan Samba Server (untuk file sharing).

Setting Server Network Address

Saya asumsikan sewaktu instalasi CentOS, IP address yang digunakan adalah selain dari skema yang kita buat diatas. Berikut beberapa hal yang akan dilakukan dalam mensetup network address pada CentOS server.

Lakukan login pada server dengan menggunakan user “root” dan password yang diisikan pada waktu instalasi server. Untuk memudahkan, saya asumsikan sewaktu instalasi password root yang digunakan adalah “ServeR123“. Setelah login berhasil, jika sewaktu instalasi kita menginstal graphical interface Gnome ataupun KDE maka akan dihadapkan pada tampilan grafis seperti layaknya windows, jika kita tidak menginstall graphical interface maka akan dihadapkan pada tampilan command prompt/terminal.

Dalam praktek kali ini, saya akan mengajarkan teknik-teknik setting server dengan menggunakan command prompt/terminal. Dengan harapan, kita akan mengetahui dan mengenal lebih dalam struktur dan letak file-file konfigurasi dari server tersebut. Walaupun ada utiliti grafis untuk mensetting komponen yang kita perlukan, tetapi saya tidak menganjurkannya.

Jika kita dihadapkan pada tampilan grafis, untuk mendapatkan jendela terminal adalah dengan cara mengklik kanan pada desktop, kemudian pilih “Open Terminal“, seperti terlihat pada gambar dibawah.

Default instalasi CentOS adalah tidak menginstall komponen MC (midnight commander). Sementara dalam modus command prompt atau terminal (istilah Linux), memerlukan aplikasi tersebut untuk memudahkan navigasi ataupun browsing files/folder dan mengedit file. Untuk itu kita akan menginstall komponen MC tersebut. Dalam jendela terminal ketik: rpm -ivh /media/CENTOS_5.2_FINAL/CentOS/mc-4.6.1a-35.el5.i386.rpm [enter]. Tunggu hingga progress instalasi selesai. Setelah selesai, ketik: mc [enter]. Kemudian akan muncul tampilan aplikasi MC dalam jendela terminal.


Selanjutnya kita akan berpindah ke direktori: /etc/sysconfig. Bisa dengan cara mengetikkan: cd /etc/sysconfig [enter] atau dengan menggunakan navigasi dari aplikasi “mc“. Kemudian sorot/pilih file: network, untuk mengedit gunakan keyboard shorcut: ESC + 4 atau dengan mengklik “Edit” pada navigasi bagian bawah. Selanjutnya lakukan pengeditan seperti pada gambar dibawah.

Simpan hasil edit dengan mengklik “Save” dibagian bawah navigasi atau dengan shortcut: ESC + 2. Kemudian tutup editor dengan mengklik “Quit” atau shortcut: ESC + 0

Selanjutnya pindah ke direktori: network-scripts, dan edit file: ifcfg-eth0 dan ifcfg-lo, seperti pada gambar dibawah.

Setelah selesai melakukan pengeditan ketiga file yang diperlukan, tutup aplikasi MC, dengan mengklik “Quit” atau shorcut: ESC + 0. Selanjutnya restart network service dengan cara: service network restart [enter]. Perhatikan keseluruhan hasilnya, dan harus menunjukan [ OK ], seperti terlihat pada gambar dibawah.


Jika ada hasil yang tidak menunjukan [ OK ], maka lakukan pengecekan:

  1. Apakah kabel network (UTP) sudah terkoneksi dengan baik? Dari pc-server ke Hub apakah sudah terkoneksi dengan benar?
  2. Jika menggunakan virtual pc, abaikan step 1 diatas, lakukan pengecekan setting VMware, virtual box ataupun aplikasi lainnya yang menjalankan virtual pc.
  3. Lakukan pengecekan pada file: network, ifcfg-eth0 dan ifcfg-lo. Apakah sudah benar seperti petunjuk diatas?

Jika semua hasil menunjukan [ OK ], restart komputer untuk mendapatkan perubahan yang permanen. Setelah komputer kembali dalam keadaan normal, login dengan user “root” dan password “ServeR123“. Kemudian lakukan beberapa pengecekan untuk melihat status perubahan.

  1. Ketik: ifconfig [enter], dan lihat hasilnya. Jika menemukan kata: “eth0“, dan “inet addr 192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0” berarti konfigurasi sudah benar.
  2. Ketik: hostname [enter], jika menemukan hasil: “server.example.com“, berarti konfigurasi sudah benar.
 
Copyright © NETWORK COMPUTER